Marah biasanya tampil berupa reaksi terhadap frustasi, sakit hati dan merasa terancam. Pada umunya putus asa atau harapan yang tidak terpenuhi merupakan hal yang paling sering menimbulkan kemarahan pada tingkatan usia. Terutama bagi anak-anak, penyebab munculnya murka yakni anak terhambat melaksanakan sesuatu, kendala bisa berasal dari dirinya sendiri (ketidakmampuan) atau bisa juga dari orang lain (larangan), perasaan tidak nyaman, mainan miliknya direbut oleh orang lain.
Reaksi murka pada anak sangat beragam, namun yang sangat sering ditampilkan anak yakni kemarahan yang bersifat impulsive (agrsesi), tindakan yang pribadi ditujukan pada orang lain atau objek lain. Bisa berupa reaksi fisik atau verbal, bisa tempertantrum, mengigit, menendang dan lain-lain. Bisa juga murka yang tertahan dan dikendalikan maka reaksi yang dimunculkan berupa menarik diri atau bersikap masa bodoh.
Menekan dan menyimpan murka sanggup mengakibatkan persoalan yang bisa jadi lebih berbahaya. Namun seiring usia perkembangana anak, maka anak akan sanggup mengendalikan dirinya, dengan cara mengontrol dan melampiaskan pada cara yang sempurna dan produktif. Hal yang masuk akal dan biasa ketika anak pra sekolah mengekspresikan dirinya dengan cara murka sebagai tanda mencurahkan gejolak jiwanya sebagai protes terhadap sikap atau sesuatu yang tidak sanggup diterimanya.
Berikut tips mengatasi murka pada anak:
1. Bantulah anak mengendalikan emosinya dikala Anda mengajarkan cara-cara yang bisa diterima untuk mengemukan amarah.
2. Pada balita dan anak pra sekolah, Anda bisa menyampaikan pada anak Anda bahwa perasaannya sah-sah saja
3. Anak prasekolah yang berpikir perihal hal-hal sihir akan khawatir bahwa pikiran buruk perihal seseorang akan menjadi kenyataan sesudah murka berlalu, berikan pelukan hangat sehingga anak sanggup mengatasi kemarahannya.
4. Dengan anak yang lebih tua, katakana “saya tidak mau bicara denganmu ketika kau berteriak atau bersumpah serapah” cara ini akan memberi rujukan yang baik dalam mengekspresikan emosi.
5. Hitunglah hingga sepuluh dan katakanlah, mengapa kau sangat marah.
6. Menetralkan murka dan menyegerakan berdiskusi bersama anak.
7. Buatlah pertemuan keluarga dan revisilah peraturan rumah yang sanggup menciptakan anak murka dan putus asa sebab peraturan tersebut.
8. Sebaiknya juga berdiam diri atau berpindah daerah ketika sedang marah.
9. Latihlah dengan sabar apa yang anda ajarkan pada anak.
10. Jika anak marah, berikan pada diri anda waktu istirahat.
11. Tetap hening dan tidak menuruti harapan anak, jikalau Anda ingin menawarkan nasihat lakukan ketika anak sudah tenang.
12. Cobalah untuk menjadi sportif ketika mengatur sikap anak.
Post a Comment